Perbedaan Aki Mobil Bensin dan Diesel

Aki (accu) merupakan salah satu komponen penting dalam sistem kelistrikan kendaraan, baik pada mobil bermesin bensin maupun diesel. Fungsi utama aki adalah menyimpan dan menyuplai energi listrik ke berbagai sistem kendaraan seperti starter, lampu, sistem audio, dan komponen lainnya. Meskipun secara fungsi umum terlihat serupa, aki untuk mobil bensin dan diesel memiliki perbedaan signifikan karena karakteristik mesin yang berbeda di antara keduanya. Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara detail perbedaan antara aki untuk mobil bensin dan mobil diesel, sehingga Anda dapat lebih memahami jenis aki yang tepat sesuai dengan jenis mobil yang dimiliki.

1. Karakteristik Mesin Bensin dan Diesel

Untuk memahami perbedaan aki pada mobil bensin dan diesel, kita harus memahami terlebih dahulu perbedaan karakteristik dari kedua jenis mesin tersebut.

  • Mesin Bensin: Mesin ini bekerja berdasarkan prinsip campuran udara dan bahan bakar (bensin) yang dimampatkan oleh piston dan kemudian dinyalakan oleh busi untuk menghasilkan ledakan yang mendorong piston kembali ke posisi semula. Proses ini lebih sederhana dibandingkan dengan mesin diesel, karena pengapian bahan bakar terjadi secara langsung melalui busi.
  • Mesin Diesel: Mesin diesel, di sisi lain, menggunakan prinsip pemampatan udara yang lebih tinggi dibandingkan mesin bensin. Dalam mesin diesel, udara dimampatkan hingga suhunya meningkat sangat tinggi, kemudian bahan bakar disuntikkan ke dalam ruang pembakaran sehingga terjadi pengapian spontan tanpa busi. Proses ini memerlukan torsi lebih besar dan kompresi yang jauh lebih tinggi dibandingkan mesin bensin.

Dari perbedaan karakteristik tersebut, kebutuhan listrik yang dihasilkan oleh aki menjadi berbeda. Aki pada mobil diesel biasanya memiliki kapasitas yang lebih besar untuk mendukung mesin yang membutuhkan daya lebih tinggi, terutama saat proses start.

2. Perbedaan Kebutuhan Daya Starter

Salah satu perbedaan utama antara aki mobil bensin dan diesel adalah kebutuhan daya untuk proses starter. Pada mobil, starter adalah komponen yang membutuhkan daya paling besar dari aki. Daya yang dibutuhkan oleh starter akan menentukan ukuran aki yang dibutuhkan.

  • Mobil Bensin: Mesin bensin memerlukan daya starter yang relatif lebih kecil. Kompresi pada mesin bensin lebih rendah, sehingga membutuhkan energi yang lebih sedikit dari aki untuk memutar mesin saat pertama kali dinyalakan. Oleh karena itu, mobil bensin biasanya menggunakan aki dengan ampere jam (Ah) yang lebih rendah dan cold cranking amps (CCA) yang lebih rendah.
  • Mobil Diesel: Sebaliknya, mesin diesel memiliki kompresi yang jauh lebih tinggi, yang berarti membutuhkan lebih banyak energi untuk memutar mesin ketika start. Mesin diesel juga lebih besar dan berat, sehingga butuh tenaga lebih besar untuk menghidupkannya. Oleh karena itu, aki mobil diesel biasanya memiliki Ah dan CCA yang lebih tinggi. Aki yang memiliki CCA lebih tinggi mampu memberikan arus lebih besar dalam waktu singkat, yang sangat penting untuk menyalakan mesin diesel di kondisi dingin.

3. Kapasitas dan Jenis Aki

Kapasitas aki ditentukan oleh ukuran fisik serta Ah-nya, yang mengukur berapa banyak energi yang bisa disimpan dan dilepaskan oleh aki dalam periode tertentu. Perbedaan kapasitas ini sangat terlihat pada aki mobil bensin dan diesel.

  • Aki Mobil Bensin: Umumnya, mobil bensin menggunakan aki dengan kapasitas 40-60 Ah. Ini cukup untuk memenuhi kebutuhan mesin bensin yang tidak membutuhkan daya besar untuk start atau operasional. Pada mobil bensin, banyak pabrikan yang menggunakan aki berjenis aki basah atau aki kalsium, yang cukup untuk mendukung kebutuhan kelistrikan mobil bensin modern.
  • Aki Mobil Diesel: Karena mobil diesel membutuhkan lebih banyak daya, aki yang digunakan biasanya memiliki kapasitas lebih besar, antara 70-100 Ah atau bahkan lebih. Aki pada mobil diesel juga harus lebih tahan lama karena seringkali digunakan pada kendaraan berat atau komersial yang membutuhkan daya lebih besar dalam jangka waktu lama. Oleh karena itu, aki untuk mobil diesel seringkali berupa aki MF (Maintenance Free) atau aki AGM (Absorbent Glass Mat) yang memiliki daya tahan lebih baik dan mampu memberikan arus tinggi secara stabil.

4. Peran Sistem Glow Plug pada Mobil Diesel

Mobil diesel memiliki satu komponen penting yang tidak ditemukan pada mobil bensin, yaitu glow plug atau busi pijar. Glow plug digunakan untuk memanaskan ruang bakar pada mesin diesel sehingga bahan bakar bisa terbakar lebih efisien pada suhu rendah, terutama saat kondisi cuaca dingin. Sistem glow plug membutuhkan daya dari aki untuk bekerja.

  • Pengaruh pada Aki: Karena mobil diesel menggunakan glow plug, aki harus memberikan daya ekstra untuk memanaskan busi pijar sebelum proses starter. Ini menyebabkan mobil diesel memiliki kebutuhan daya yang lebih besar dibandingkan mobil bensin, terutama saat kondisi cuaca dingin.

5. Perbedaan Ukuran Fisik dan Spesifikasi Aki

Karena kebutuhan daya yang berbeda, ukuran fisik aki pada mobil bensin dan diesel juga biasanya berbeda. Mobil diesel seringkali menggunakan aki yang lebih besar dan berat karena kapasitasnya yang lebih besar. Sementara mobil bensin bisa menggunakan aki yang lebih kecil dan ringan.

  • Aki Mobil Bensin: Pada mobil bensin, dimensi aki umumnya lebih kecil dan ringan. Ini disebabkan oleh kebutuhan daya yang lebih rendah dibandingkan mesin diesel. Ukuran yang lebih kecil juga membuat aki mobil bensin lebih mudah diganti atau dipasang.
  • Aki Mobil Diesel: Sebaliknya, aki untuk mobil diesel biasanya lebih besar dan lebih berat karena harus menyimpan lebih banyak energi. Ukuran yang lebih besar ini diperlukan untuk memastikan bahwa aki dapat memenuhi kebutuhan daya mesin diesel yang lebih tinggi, terutama untuk torsi dan kompresi yang lebih besar.

6. Umur Pakai Aki

Perbedaan lain antara aki mobil bensin dan diesel adalah umur pakainya. Secara umum, aki mobil diesel cenderung memiliki umur pakai yang lebih pendek dibandingkan dengan aki mobil bensin. Hal ini karena aki mobil diesel seringkali bekerja lebih keras dan lebih sering digunakan dalam kondisi ekstrem, seperti beban berat atau suhu yang sangat dingin.

Namun, umur pakai aki sangat bergantung pada faktor-faktor seperti kondisi penggunaan, perawatan, dan kualitas aki itu sendiri. Pengguna mobil diesel biasanya harus lebih sering memeriksa kondisi aki dan menggantinya secara berkala agar tidak terjadi masalah pada sistem kelistrikan kendaraan.

7. Harga Aki Mobil Bensin vs Diesel

Karena kapasitas dan spesifikasi yang lebih tinggi, aki untuk mobil diesel umumnya lebih mahal dibandingkan dengan aki untuk mobil bensin. Harga aki mobil diesel bisa lebih tinggi karena material yang digunakan lebih tahan lama dan mampu menyuplai daya yang lebih besar. Selain itu, jenis aki yang digunakan pada mobil diesel, seperti AGM atau MF, cenderung lebih mahal dibandingkan aki basah atau aki konvensional yang umum digunakan pada mobil bensin.

8. Kesimpulan

Perbedaan aki mobil bensin dan diesel terletak pada kebutuhan daya, kapasitas, dan jenis aki yang digunakan. Mesin diesel yang membutuhkan daya lebih besar, baik untuk starter maupun sistem glow plug, memerlukan aki dengan spesifikasi lebih tinggi, termasuk Ah dan CCA yang lebih besar. Selain itu, aki pada mobil diesel umumnya lebih besar secara fisik, lebih mahal, dan memiliki umur pakai yang lebih pendek dibandingkan dengan aki mobil bensin.

Pemilihan aki yang tepat sangat penting untuk menjaga performa kendaraan, baik itu mobil bensin maupun diesel. Oleh karena itu, penting untuk selalu mengikuti rekomendasi pabrikan terkait jenis dan spesifikasi aki yang cocok untuk kendaraan Anda. Jika Anda tidak yakin, sebaiknya berkonsultasi dengan teknisi otomotif profesional agar dapat memilih aki yang sesuai dengan kebutuhan kendaraan Anda.

Scroll to Top